10 Praktik Terbaik Tata Kelola Akses Data


Di dunia yang berbasis data saat ini, organisasi semakin menyadari pentingnya melindungi aset data berharga mereka. Dengan semakin banyaknya informasi sensitif yang dihasilkan dan disimpan, memastikan tata kelola akses data yang tepat telah menjadi prioritas penting. Tata kelola akses data mengacu pada proses dan kebijakan yang mengatur pengelolaan dan pengendalian akses data dalam suatu organisasi, menjaga data dari akses tidak sah, pelanggaran, dan penyalahgunaan.

Untuk membangun tata kelola akses data yang efektif, organisasi harus mengadopsi pendekatan proaktif, menggabungkan praktik terbaik yang memitigasi risiko, mendorong kepatuhan, dan menumbuhkan budaya keamanan data. Dalam postingan blog ini, kita akan mengeksplorasi 10 praktik terbaik tata kelola akses data yang dapat membantu organisasi memperkuat strategi perlindungan data mereka dan memastikan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data mereka.

Mulai dari penetapan peran dan tanggung jawab yang jelas hingga penerapan kontrol akses dan mekanisme pemantauan yang kuat, praktik terbaik ini mencakup pendekatan holistik terhadap tata kelola akses data. Baik Anda adalah organisasi yang ingin meningkatkan langkah-langkah keamanan data yang ada atau individu yang ingin memahami prinsip dasar tata kelola akses data, postingan blog ini akan memberikan wawasan berharga dan panduan yang dapat ditindaklanjuti.

Dengan mengikuti praktik terbaik ini, organisasi dapat meminimalkan potensi pelanggaran data, ancaman internal, dan pelanggaran kepatuhan, yang pada akhirnya menumbuhkan kepercayaan di antara pemangku kepentingan, melindungi reputasi merek mereka, dan mematuhi persyaratan peraturan.

Jadi, mari kita pelajari 10 praktik terbaik tata kelola akses data dan temukan bagaimana praktik tersebut dapat memberdayakan organisasi untuk mengelola dan mengamankan aset data mereka secara efektif.

Praktik Terbaik untuk Tata Kelola Akses Data

Berikut adalah 10 praktik terbaik untuk tata kelola akses data yang baik.

1. Fokus pada Komunikasi yang Efektif

Penerapan tata kelola data yang sukses sangat bergantung pada komunikasi yang efektif. Penting untuk mengkomunikasikan “apa” dan “mengapa” penerapannya untuk memastikan pemahaman dan dukungan dari seluruh karyawan, dan untuk membantu mereka mengambil keputusan yang lebih baik. Selain itu, melatih karyawan tingkat lini dalam komunikasi yang efektif dapat memfasilitasi pembagian informasi penting ke atas. Menggunakan templat email dan milis publik dapat memberikan cara yang mudah bagi setiap karyawan untuk mengangkat masalah tata kelola data ke permukaan.

2. Libatkan Pemangku Kepentingan di Awal Proses

Penting untuk melibatkan pemangku kepentingan utama pada tahap awal penerapan tata kelola data untuk memastikan keberhasilan penerapan. Melibatkan pemangku kepentingan berarti meminta masukan dan umpan balik mereka mengenai keputusan-keputusan penting dan terus memberikan informasi kepada mereka tentang kemajuan implementasi. Pemangku kepentingan menyampaikan pengetahuan bisnis yang penting, dan komunikasi yang efektif dengan mereka dapat membantu mengidentifikasi potensi kendala.

3. Tetapkan Sumber Kebenaran Sejak Dini

Bisnis sering kali kesulitan menentukan data mana yang dapat diandalkan, sehingga menyebabkan kebingungan dan menghambat pengambilan keputusan yang efektif. Tata kelola data membantu mengatasi masalah ini dengan menetapkan satu sumber kebenaran untuk setiap jenis data. Misalnya, hal ini dapat berarti memutuskan apakah data penjualan atau akuntansi merupakan sumber kebenaran jumlah pendapatan. Setelah keputusan ini dibuat, pendistribusian data menjadi lebih sederhana.

4. Memahami Bahwa Tata Kelola Data Bukan Tanggung Jawab Pengembang Saja

Tata kelola data tidak boleh hanya menjadi tanggung jawab pengembang aplikasi. Dengan menyadari bahwa tata kelola data adalah tanggung jawab bersama, organisasi dapat memprioritaskan komponen penting dalam pengelolaan data ini.

5. Pilih Kerangka Tata Kelola Data dan Patuhi kerangka tersebut

Kerangka kerja tata kelola data menyederhanakan komunikasi di seluruh organisasi. Penting untuk mempertimbangkan secara hati-hati pro dan kontra dari berbagai kerangka kerja dan bagaimana kerangka tersebut selaras dengan kebutuhan unik bisnis sebelum mengambil keputusan akhir. Selain itu, pelatihan organisasi dapat membantu memulai penerapan kerangka kerja baru. Berikut adalah beberapa kerangka tata kelola data yang paling umum digunakan:

  • kerangka McKinsey
  • kerangka kerja Eckerson
  • Kerangka kerja tata kelola data perusahaan PwC
  • Kerangka tata kelola data SAS
  • Kerangka tata kelola data DJI

6. Mulailah dengan Langkah Kecil dan Perluas Secara Bertahap

Mulailah dengan departemen-departemen utama yang menjadi fokus implementasi awal. Jika implementasi awal berhasil, hal ini dapat membantu mengumpulkan modal politik dan moneter untuk mendanai tahap-tahap masa depan. Dengan belajar dari implementasi awal, keseluruhan proses implementasi dapat ditingkatkan secara signifikan.

7. Waspadai Insentif yang Merugikan

Penting untuk mengekang insentif buruk dalam tata kelola data untuk menghindari konsekuensi negatif. Misalnya, insentif seperti bonus yang mendorong penyembunyian masalah tata kelola data sangatlah merugikan.

8. Mengembangkan Rencana Pelatihan

Pelatihan komprehensif untuk seluruh karyawan yang berinteraksi dengan data sangatlah penting. Seringkali, fase pelatihan merupakan aspek tata kelola data yang paling luas, karena memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Dunia usaha dapat melibatkan para ahli untuk memberikan pelatihan khusus dan mempercepat prosesnya.

9. Tetapkan Standar Sejak Awal

Penting untuk menetapkan kerangka tata kelola data dan menyepakati standar di awal proyek apa pun. Tanpa kesepakatan awal mengenai kerangka kerja dan standar tersebut, perencanaan dan peluncuran mungkin akan tertunda.

10. Hindari Membebani Pengelola Data secara Berlebihan

Peran pengelola data sangat penting dalam menjaga data. Namun, membebani pengelola data dengan tanggung jawab yang berlebihan dapat menyebabkan kesalahan dan masalah tanggung jawab. Oleh karena itu, penting untuk mendistribusikan tugas antar departemen yang berbeda.

Jika Anda ingin melihat bagaimana Platform Keamanan Data Lepide dapat membantu melindungi sistem Anda dan mengatur akses ke data sensitif dengan lebih baik, jadwalkan demo dengan salah satu teknisi kami atau mulai uji coba gratis Anda hari ini.

Artikel terkait